Luluh lantak dihantam gempa berkekuatan 8,9 Skala Richter yang disusul tsunami, 26 Desember 2004 lalu, Kota Banda Aceh, Provinsi Aceh, sekarang sudah jauh lebih baik dibandingkan sebelum kejadian gempa dan tsunami. Bahkan, sejak 2007, Banda Aceh meraih sejumlah prestasi membanggakan. Menjadikan pariwisata dan kebudayaan sebagai sektor unggulan, Selasa (19/10) di Jakarta, diluncurkan Banda Aceh sebagai destinasi wisata unggulan, Visit Banda Aceh Year 2011.
"Dengan citra sebagai Kota Serambi Mekkah, Kota Banda Aceh menjadikan pariwisata sebagai sektor unggulan yang dapat diandalkan. Karena mampu menggerakkan sektor ekonomi yang menciptakan dampak multiganda untuk kesejahteraan masyarakat," kata Wali Kota Banda Aceh Mawardy Nurdin.
Kota Banda Aceh berusia lebih 805 tahun dan dulunya merupakan ibu kota Kerajaan Aceh Darussalam kerajaan Islam pertama di Asia Tenggara . Peninggalan-peninggalan masa lalu, merupakan hal menarik untuk dikunjungi wisatawan nusantara dan wisatawan mancanegara.
Mawardy Nurdin menjelaskan, untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke Banda Aceh, sudah ada banyak agenda yang disiapkan, antara lain Banda Aceh Festival, Festival Geulayang Tunang, Putroe Phang Art, dan Music Weekend Show.
Wakil Gubernur Aceh Muhammad Nazar mengatakan, pascakonflik dan tsunami Aceh, tak lagi dirasakan sebagai malapetaka. Sebaliknya, menjadi tantangan dan peluang untuk mencapai kemajuan masa depan Aceh yang lebih gemilang.
"Disadari industri pariwisata di belahan dunia mana pun telah berkembang pesat. Perkembangan dunia pariwisara berdampak pada peningkatan penerimaan devisa negara, memperluas kes empatan berusaha, dan menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat. Karena itu, Pemerintah Aceh melalui paradigma baru pembangunan Aceh, memandang perlu mendukung percepatan ekonomi Aceh, salah satunya melalui sektor pariwisata," ungkapnya.
Menurut Muhammad Nazar, Sektor Pariwisata Aceh mengalami kemajuan pesat, antara lain karena dikenalnya Aceh ke panggung dunia. Melalui kampanye promosi pariwisata dan pencanangan Visit Banda Aceh Year 2011 oleh Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik, hari ini Aceh dan utamanya masyarakat Kota Banda Aceh mencatat sejarah dalam konteks kebangkitan pariwisata.
"Visit Banda Aceh Year 2011 sesuatu yang amat strategis untuk menarik wisatawan berkunjung ke Banda Aceh. Inisiatif brilian ini membanggakan sekali. Kerja keras dan membangun kemitraan perlu terus dilakukan untuk mewujudkan Kota Banda Aceh sebagai Bandar Wisata Islami," tandasnya.
Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik mengatakan, Banda Aceh merupakan salah satu destinasi unggulan. Lima hal yang membuatnya unggul adalah keindahan alam yang memesona, budaya yang unik dan luar biasa, masyarakat Aceh yang sangat terbuka dan ramah, kuliner yang khas dan menggoda selera, dan value, nilai-nilai yang dijunjung tinggi.
"Karena 92,67 persen masyarakat Aceh pilih Susilo Bambang Yudhoyono jadi Presiden, saya diperintah Presiden untuk memberikan perhatian lebih. Dan saya juga telah perintahkan masing- masing direktur jenderal untuk menggarap film Iskandar Muda, memberikan perhatian ke museum-museum di Aceh, termasuk seni-budaya Aceh. Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata sudah mengusulkan Tari Saman ke UNESCO sebagai warisan budaya dunia tak benda," tandas Jero Wacik.
Sumber: KCM
"Dengan citra sebagai Kota Serambi Mekkah, Kota Banda Aceh menjadikan pariwisata sebagai sektor unggulan yang dapat diandalkan. Karena mampu menggerakkan sektor ekonomi yang menciptakan dampak multiganda untuk kesejahteraan masyarakat," kata Wali Kota Banda Aceh Mawardy Nurdin.
Kota Banda Aceh berusia lebih 805 tahun dan dulunya merupakan ibu kota Kerajaan Aceh Darussalam kerajaan Islam pertama di Asia Tenggara . Peninggalan-peninggalan masa lalu, merupakan hal menarik untuk dikunjungi wisatawan nusantara dan wisatawan mancanegara.
Mawardy Nurdin menjelaskan, untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke Banda Aceh, sudah ada banyak agenda yang disiapkan, antara lain Banda Aceh Festival, Festival Geulayang Tunang, Putroe Phang Art, dan Music Weekend Show.
Wakil Gubernur Aceh Muhammad Nazar mengatakan, pascakonflik dan tsunami Aceh, tak lagi dirasakan sebagai malapetaka. Sebaliknya, menjadi tantangan dan peluang untuk mencapai kemajuan masa depan Aceh yang lebih gemilang.
"Disadari industri pariwisata di belahan dunia mana pun telah berkembang pesat. Perkembangan dunia pariwisara berdampak pada peningkatan penerimaan devisa negara, memperluas kes empatan berusaha, dan menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat. Karena itu, Pemerintah Aceh melalui paradigma baru pembangunan Aceh, memandang perlu mendukung percepatan ekonomi Aceh, salah satunya melalui sektor pariwisata," ungkapnya.
Menurut Muhammad Nazar, Sektor Pariwisata Aceh mengalami kemajuan pesat, antara lain karena dikenalnya Aceh ke panggung dunia. Melalui kampanye promosi pariwisata dan pencanangan Visit Banda Aceh Year 2011 oleh Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik, hari ini Aceh dan utamanya masyarakat Kota Banda Aceh mencatat sejarah dalam konteks kebangkitan pariwisata.
"Visit Banda Aceh Year 2011 sesuatu yang amat strategis untuk menarik wisatawan berkunjung ke Banda Aceh. Inisiatif brilian ini membanggakan sekali. Kerja keras dan membangun kemitraan perlu terus dilakukan untuk mewujudkan Kota Banda Aceh sebagai Bandar Wisata Islami," tandasnya.
Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik mengatakan, Banda Aceh merupakan salah satu destinasi unggulan. Lima hal yang membuatnya unggul adalah keindahan alam yang memesona, budaya yang unik dan luar biasa, masyarakat Aceh yang sangat terbuka dan ramah, kuliner yang khas dan menggoda selera, dan value, nilai-nilai yang dijunjung tinggi.
"Karena 92,67 persen masyarakat Aceh pilih Susilo Bambang Yudhoyono jadi Presiden, saya diperintah Presiden untuk memberikan perhatian lebih. Dan saya juga telah perintahkan masing- masing direktur jenderal untuk menggarap film Iskandar Muda, memberikan perhatian ke museum-museum di Aceh, termasuk seni-budaya Aceh. Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata sudah mengusulkan Tari Saman ke UNESCO sebagai warisan budaya dunia tak benda," tandas Jero Wacik.
Sumber: KCM
0 comments:
Post a Comment
Biasakan untuk menuliskan komentar setelah Anda membaca artikel.