der@zino Blog: Aeromodelling, Bisa Mahal Bisa Murah

Pages

Friday, January 21, 2011

Aeromodelling, Bisa Mahal Bisa Murah

Untuk menjadi pilot pesawat sungguhan, seseorang harus menempuh seleksi dan pendidikan yang cukup ketat. Hobi aeromodelling memberikan kesempatan kepada siapa saja untuk merasakan sensasi menerbangkan sekaligus mengutak-atik mesin dan badan pesawat.
Tentu saja bukan pesawat sungguhan yang berukuran besar. Sesuai dengan asal kata pembentuknya, hobi aeromodelling menggunakan pesawat model. Pesawat ini bisa saja berbentuk sederhana asal sesuai dengan kaidah aerodinamika. Namun, ada juga pesawat model yang benar-benar meniru bentuk dan desain pesawat asli.
Untuk menerbangkan pesawat model memang tidak perlu seleksi dan pendidikan khusus layaknya akan menjadi pilot. Namun, tetap dibutuhkan pengetahuan aerodinamika dan keterampilan mengutak-atik pesawat model. Bagi orang awam, hal ini akan rumit. Namun, bagi para penghobi aeromodelling, kerumitan itu justru merupakan sumber kesenangan yang seolah tidak ada habisnya.
Hal inilah yang membuat Amril (60) tidak jemu pada hobi aeromodelling. Padahal, pensiunan PT Telkom Indonesia ini sudah menggeluti pesawat model sejak era 1980-an. Karena kesibukan kerja di Jakarta, tahun 1995 Amril sempat vakum. Namun, tahun 2006 ia punya waktu luang lagi. Kini, hampir setiap Sabtu Amril bisa ditemui di Landasan Udara Sulaiman, Kabupaten Bandung, bersama rekan-rekannya di Persatuan Aeromodelling Bandung (PAB).
Kendali diri
Aeromodelling tidak hanya "mengikat" mereka yang sudah mengenal hobi ini sejak lama. Kesan bermain-main tetapi canggih mampu menarik minat anak-anak dan remaja.
"Di PAB ada anggota yang baru berumur 11 tahun. Aeromodelling memang unik. Peminatnya dari beragam usia dan berbeda-beda latar belakang," kata pembina PAB, Joose Widjojo (48).
Jenis pesawat juga beraneka macam, baik bentuk, bahan baku, maupun jenis mesinnya. Ketika sudah di udara, ada pesawat yang dikendalikan dengan radio control, ada juga yang "disetir" dengan tali.
Pesawat juga bisa dibeli dalam keadaan siap terbang atau kit yang pemasangannya membutuhkan kreativitas. Penghobi tinggal memilih sesuai dengan pengetahuan, ketrampilan, dan yang pasti kemampuan finansialnya.
Bukan rahasia lagi kalau pesawat model itu bisa berharga puluhan hingga ratusan juta rupiah. Belum lagi kalau mesti membeli dari luar negeri.
Kondisi ini diakui Joose sebagai hambatan dalam aeromodelling. "Padahal, jenis pesawat banyak sekali. Kalau hanya punya uang puluhan ribu rupiah, bisa saja membuat sendiri pesawat sederhana dari kayu atau styrofoam. Yang penting adalah pengetahuan dan memperluas pergaulan," katanya.
Namun, mereka yang mampu membeli pesawat berharga mahal juga belum tentu boleh langsung menerbangkannya. "Tanpa pengetahuan dan keterampilan, menerbangkan pesawat model bisa membahayakan, misalnya menabrak orang. Sebab itu, lebih baik bertahap, dari pesawat sederhana baru ke yang rumit," kata Joose.
Untuk mengasah keterampilan menerbangkan, penghobi bisa berlatih menggunakan program simulasi yang dipasang di komputer. "Di aeromodelling kreativitas bisa sangat luas. Apa yang tidak mungkin bagi pesawat sungguhan, misalnya manuver ekstrem, bisa dilakukan di aeromodelling," ujarnya.
Mengingat kesenangan ini bisa tidak terbatas, penghobi memerlukan kendali diri. Kalau tidak, bisa bikin runyam keuangan dan keluarga. "Kalau saya, prinsipnya jangan sampai menggunakan uang dapur untuk hobi aeromodelling. Selain itu, jangan lupa waktu," kata Joose yang bergerak di bidang garmen ini. 

Related Post

0 comments:

Post a Comment

Biasakan untuk menuliskan komentar setelah Anda membaca artikel.

FOLLOWERS

BLOG ARCHIEVES