Istilah headhunter digunakan untuk menyebut para konsultan yang jasanya dipercaya oleh para perusahaan untuk mencari top professional atau senior executive dengan keahlian spesifik dan khusus untuk menempati posisi tertentu di sebuah perusahaan.
Bagi perusahaan tempat Anda bekerja, headhunter dianggap sebagai "pembajak". Karena dia bisa menawarkan pekerjaan dan penghasilan lebih baik bila kita mau bergabung dengan perusahaan kliennya. Ini berarti perusahaan yang ditinggalkan akan kehilangan sumber daya yang berprestasi.
Yang menarik, perusahaan jugalah yang menyewa jasa headhunter. Karena, headhunter tidak bekerja untuk calon karyawan yang melamar.
Cara Kerja Headhunter
Karena tugasnya mencari kandidat terbaik untuk posisi tertentu sesuai dengan kebutuhan perusahaan klien, terutama untuk level top, seperti manajer, CEO, dan sebagainya, maka sebelum dia memulai aksi pencarian, seorang headhunter akan mencari informasi tentang kualifikasi kandidat dari perusahaan klien. Informasi yang didapat biasanya spesifikasi keahlian, pengalaman kerja, dan sebagainya.
Setelah itu, baru mereka melakukan proses seleksi. Biasanya mereka telah mempunyai bank data untuk setiap profesi. Setelah itu, mereka akan menghubungi calon-calon potensial. Bila yang dihubungi setuju, maka dilakukan proses seleksi. Interview sebagai seleksi awal masih harus dilakukan untuk memastikan bahwa kandidat memiliki kepribadian dan karakter yang sesuai. Setelah headhunter memastikan bahwa kandidat tersebut memenuhi kualifikasi, barulah nama dan CV kandidat tersebut dikirimkan ke klien. Selanjutnya, headhunter mengatur jadwal interview potensial kandidat dengan klien.
Anda tentu penasaran, dari mana headhunter mendapatkan bank data tersebut? Umumnya, headhunter atau perusahaan executive search sudah memiliki network yang kuat dengan berbagai perusahaan dan profesional. Biasanya mereka selalu meng-update data tersebut setiap tahun. Selain itu, mereka juga melakukan riset dan perburuan dengan cara memasang iklan di media hingga mendapat referensi dan "informan".
Tak jarang, perusahaan klien sudah memiliki nama kandidatnya, biasanya dari perusahaan kompetitor, sehingga dia tinggal memberitahu headhunter bahwa orang tersebut yang dia inginkan. Inilah, mengapa headhunter sering disebut sebagai "pembajak".
Sumber: Bestari Kumala Dewi/Majalah Chic
0 comments:
Post a Comment
Biasakan untuk menuliskan komentar setelah Anda membaca artikel.