Tepat dua tahun lalu, seorang arkeolog Mesir mengumumkan penemuan dua makam yang sudah berusia 4.300 tahun. Penemuan itu terletak di situs pemakaman kuno Saqqara, Mesir.
Penemuan ini menunjukkan bahwa kompleks makam yang terletak sekitar 30 kilometer selatan kota Kairo tersebut lebih luas dari perkiraan selama ini. Demikian ungkap Zahi Hawass, arkeolog senior yang mengumumkan penemuan itu, seperti yang dilansir kantor berita Associated PressKuburan batu tersebut dibangun untuk tokoh penting. Salah satu makam dipercaya milik seorang insinyur yang bertugas membuat lubang dasar pembangunan piramid (kuburan raja). Sedangkan makam yang satunya lagi adalah untuk seorang perempuan yang menjadi mucikari bagi perempuan-perempuan penghibur firaun - sebutan untuk raja Mesir kuno.
"Kami umumkan sebuah penemuan besar dan penting di Saqqara, yaitu penemuan dua makam yang berasal dari 4.300 tahun lalu," kata Hawass sambil memandu para wartawan berkeliling kompleks, kemarin. "Penemuan dua makam ini merupakan awal dari penemuan kompleks pekuburan luas," lanjut Hawass.
Hawass, yang memimpin Dewan Peninggalan Purbakala Mesir, mengatakan bahwa penggalian akan berlanjut dan diharapkan akan memberi titik terang tentang dinasti kelima dan keenam Kerajaan Kuno yang memerintah lebih dari empat ribu tahun lalu.
Satu dari dua makam memiliki lebar sekitar satu yard dan panjang 2,75 yard. Di luarnya tertulis deskripsi tentang seseorang bernama Yaamat, untuk lelaki itu makam tersebut dibangun. Makam kedua memiliki ukuran dua kali lebih besar daripada makam pertama, termasuk ukiran dan sebuah gambar perempuan dalam posisi duduk.
Penggalian di Saqqara telah berlangsung selama sekitar 150 tahun, membuka nekropolis luas piramida, kuburan, dan kompleks pemakaman yang sebagian besar berasal dari Kerajaan Kuno, termasuk situs era Romawi.
Penemuan-penemuan baru terus dilakukan. Pada November 2008, Hawass mengumumkan penemuan piramida di Saqqara. Piramida tersebut merupakan piramida ke-18 yang ditemukan di Mesir dan yang ke-12 ditemukan khusus di Saqqara.
• VIVAnews
0 comments:
Post a Comment
Biasakan untuk menuliskan komentar setelah Anda membaca artikel.