Masjid An-Nawier yang terletak di Jalan Pekojan No 79, Kelurahan Pekojan, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat, memiliki bangunan yang unik. Arsitekturnya merupakan campuran budaya China, Eropa, Timur Tengah, dan Jawa.
Yang menarik, masjid ini tidak memiliki kubah. Bentuk ini merupakan pengaruh arsitektur masjid Timur-Tengah. Sementara itu, gaya China terlihat dari ornamen-ornamennya yang menempel di semua pintu masjid. Adapun konstruksi daun jendelanya sangat khas Jawa.
Masjid tua ini dibangun pada 1749 M atau 1.180 Hijriah oleh Syarifah Fatimah bind Husein Al Idrus yang keturunan Arab. Masjid dibangun di lahan seluas sekitar 1.983 meter persegi dan dapat menampung sekitar 2.900 jemaah. Hingga saat ini, masjid yang dikenal sebagai Masjid Pekojan itu ramai dikunjungi wisatawan. Setiap Ramadhan pula, jemaah yang datang begitu banyak. Di masjid itu juga banyak kegiatan keagamaan yang dilakukan oleh masyarakat sekitar. Masjid ini juga dikenal dengan sebutan Masjid Pekojan.
Dalam ruang utama masjid berdiri kokoh 33 pilar besar berbentuk silinder bercat putih bergaya khas Eropa. Jumlah pilar itu lambang jumlah Akin. Jumlah tiang di ruang serambi masjid berjumlah 17 yang melambangkan jumlah rakaat salat lima waktu dalam sehari.
Lima pintu dari arah barat ke timur melambangkan rukun Islam, sedangkan enam jendela di bagian selatannya melambangkan rukun iman. Secara keseluruhan, masjid ini ditopang oleh 99 pilar, lambang jumlah Asmaul Husna (nama-nama baik) milik Allah SWT. (Warta Kota/Ito)
0 comments:
Post a Comment
Biasakan untuk menuliskan komentar setelah Anda membaca artikel.