der@zino Blog: AMD Fusion APU, Pembunuh Atom-Intel?

Pages

Thursday, January 27, 2011

AMD Fusion APU, Pembunuh Atom-Intel?



AMD (Advanced Micro Devices) meluncurkan kelas baru prosesor terakselerasi, yang diklaim berkemampuan komputasi melebihi prosesor manapun yang pernah ada, untuk kawasan Asia Pasifik, di Singapura, Selasa (26/01/2011). Perangkat baru, yang disebut AMD Fusion Family of Accelerated Processing Units (AMD Fusion APU) dan telah cukup lama dinantikan, itu diperkirakan akan menjadi pembunuh prosesor Atom keluaran Intel.
AMD Fusion APU menggabungkan dalam sebuah chip, yang ukurannya lebih kecil dari kepingan uang logam pecahan Rp 50, teknologi multi-core CPU (x86), mesin grafis dengan kemampuan DirectX 11, blok akselerasi video berdefinisi tinggi, dan bus kecepatan tinggi yang menghantar data antar beragam core dalam sebuah prosesor. Dengan sejumlah kemampuan tersebut, para pengguna komputer akan dimanjakan dan dipuaskan oleh kecepatan kinerja serta kualitas gambar seperti film, video, game, dan grafis yang tersaji di layar komputer.
Secara global, AMD Fusion APU telah diluncurkan di Las Vegas, AS, awal bulan ini. Produk itu lahir setelah lebih dari empat tahun sejak AMD membeli ATI senilai 5,4 miliar dollar AS. Tak lama setelah kedua perusahaan itu merjer, dicanang proyek yang akan menyatukan fungsi CPU dan GPU dalam sebuah chip hybrid. Setelah apa yang tampaknya seperti penundaan hampir tak berujung, perusahaan desain semikonduktor itu akhirnya meluncurkan produk barunya itu pada hajatan Consumer Electronic Show (CES) 2011 di Las Vegas pada awal bulan ini.
Wakil Presiden Pemasaran Produk AMD untuk seluruh dunia, Leslie Lobon, mengakui produk AMD Fusion APU membutuhkan riset yang lama dan anggaran yang lumayan besar. Sementara Wakil Presiden Korporasi untuk Divisi Klien CTO perusahaan itu, Joe Macri, mengungkapan ada sejumlah kendala teknis yang mereka harus pecahkan sebelumnya akhirnya produk itu jadi. Namun keduanya menyatakan puas dengan hasilnya karena AMD Fusion APU bisa mengatasi sejumlah masalah terkait produk AMD selama ini, antara lain, soal keluhan baterai yang cepat habis serta komputer yang cepat panas.
AMD Fusion APU ini bisa ditanam, antara lain, dalam komputer tablet, netbook, notebook, desktop, dan diperkirakan akan menjadi penantang utama prosesor Atom buatan Intel. Fusion APU diklaim punya kemampuan yang jauh lebih baik dari Atom. Fitur-fitur baru yang tersedia mencakup stutter-free HD video playback, sebuah terobosan dalam daya komputasi untuk menangani aplikasi-aplikasi grafis yang paling berat, punya kemampuan grafis DirectX 11, baterai yang bisa bertahan sepanjang hari (hingga 10 jam atau lebih), serta komputer tetap dingin meski telah dipakai hingga berjam-jam.
Pihak AMD memastikan, akan ada lebih dari 35 sistem berbasis AMD Fusion yang akan diluncurkan di Asia Pasifik pada pertengahan tahun ini. AMD berharap produsen komputer terkemuka seperti Acer, Asus, Dell, Fujitsu, HP, Lenovo, MSI, Samsung, Sony dan Toshiba bisa segera mengumumkan rencana mereka untuk menghadirkan sistem berbasis AMD Fusion APU dengan nilai dan harga yang terjangkau pasar.
"AMD Fusion mengubah industri komputasi dengan menghadirkan pengalaman digital yang lebih nyata bagi pengguna PC," kata Ben Williams, Corporate Vice President, General Manager, Asia Pasifik AMD. Ia menambahkan, "AMD Fusion akan menyediakan teknologi bagi para mitra untuk menciptakan form-factor yang baru dan menarik, serta beragam aplikasi canggih yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan konsumen."
Williams yakin, produk baru itu akan diminati pasar, termasuk di Indonesia. Meski Indonesia merupakan pasar yang sedang tumbuh, pihak AMD optimis, kebutuhan akan konten berdefinisi tinggi (HD) kini ada di mana-mana, mulai dari video di YouTube, permainan DirectX11, hingga Blu-ray, dan semua itu bisa dinikmati dengan menggunakan layanan komputer. Dengan keunggulan teknologi yang punyai AMD Fusion APU dalam sebuah komputer, pengguna bisa menikmati pengalaman visual komputasi yang tampak sangat hidup dan realistis, yang belum pernah mereka alamai sebelumnya.

 Laporan Wartawan Kompas.com Egidius Patnistik Langsung dari Singapura

Related Post

0 comments:

Post a Comment

Biasakan untuk menuliskan komentar setelah Anda membaca artikel.

FOLLOWERS