Keawetan Lampu Hemat Energi Tetap Penting
Rabu, 26 Januari 2011 | 21:30 WIB
Sekilas, lampu memang masalah sepele. Sekali mati, Anda tinggal menggantinya dengan harga yang terjangkau. Tapi coba hitung. Bisa jadi, alat penerangan inilah yang menyumbang persentase terbesar di rekening listrik Anda.
"Jangan remehkan soal lampu. Karena ini kebutuhan yang sepertinya sepele tapi konsumsi energinya cukup besar," kata Dr-Ing Eko Adhi Setiawan, dosen jurusan Teknik Elektro Universitas Indonesia.
Ia mengatakan, memilih jenis lampu yang efisien bisa menjadi langkah pertama. Lampu efisien bisa dinilai dari tiga hal, yakni daya yang dibutuhkan untuk menyalakan lampu, skala terang lampu serta daya tahannya.
Agustinus Widodo, konsultan IT PT TARAM yang juga menjadi konsultan di proyek Departemen Pekerjaan Umum mengatakan, "Di antara beragam jenis lampu yang beredar, lampu hemat energi adalah yang paling efisien."
Lampu hemat energi biasanya sudah cukup terang dengan daya 5 watt. Di samping itu, Agus mengatakan, "Lampu hemat energi bisa tahan rata-rata 2 hingga 3 tahun. Jadi benar-benar lebih hemat."
Namun, untuk menggunakan lampu hemat energi, perlu memilih kualitas yang baik. "Harganya mungkin agak mahal. Kita hitung saja sebagai investasi di awal, selanjutnya kan lebih murah," jelas Eko kemudian.
"Ini perlu karena beberapa waktu lalu kan ada lampu hemat energi juga yang beredar. Tapi ada yang belum satu tahun sudah tidak bisa digunakan. Kalau seperti itu tidak jadi hemat kan," lanjutnya.
Sekali lagi, hal yang mesti diperhatikan adalah reputasi merek produk yang dipasarkan. Hal tersebut adalah cara paling mudah untuk mengetahui kualitas suatu barang. Memilih produk yang mahal sedikit tapi berkualitas tak ada salahnya kan kalau jatuh-jatuhnya lebih awet?
"Jangan remehkan soal lampu. Karena ini kebutuhan yang sepertinya sepele tapi konsumsi energinya cukup besar," kata Dr-Ing Eko Adhi Setiawan, dosen jurusan Teknik Elektro Universitas Indonesia.
Ia mengatakan, memilih jenis lampu yang efisien bisa menjadi langkah pertama. Lampu efisien bisa dinilai dari tiga hal, yakni daya yang dibutuhkan untuk menyalakan lampu, skala terang lampu serta daya tahannya.
Agustinus Widodo, konsultan IT PT TARAM yang juga menjadi konsultan di proyek Departemen Pekerjaan Umum mengatakan, "Di antara beragam jenis lampu yang beredar, lampu hemat energi adalah yang paling efisien."
Lampu hemat energi biasanya sudah cukup terang dengan daya 5 watt. Di samping itu, Agus mengatakan, "Lampu hemat energi bisa tahan rata-rata 2 hingga 3 tahun. Jadi benar-benar lebih hemat."
Namun, untuk menggunakan lampu hemat energi, perlu memilih kualitas yang baik. "Harganya mungkin agak mahal. Kita hitung saja sebagai investasi di awal, selanjutnya kan lebih murah," jelas Eko kemudian.
"Ini perlu karena beberapa waktu lalu kan ada lampu hemat energi juga yang beredar. Tapi ada yang belum satu tahun sudah tidak bisa digunakan. Kalau seperti itu tidak jadi hemat kan," lanjutnya.
Sekali lagi, hal yang mesti diperhatikan adalah reputasi merek produk yang dipasarkan. Hal tersebut adalah cara paling mudah untuk mengetahui kualitas suatu barang. Memilih produk yang mahal sedikit tapi berkualitas tak ada salahnya kan kalau jatuh-jatuhnya lebih awet?
0 comments:
Post a Comment
Biasakan untuk menuliskan komentar setelah Anda membaca artikel.