Restoran Bandar Djakarta
Restoran Bandar Djakarta, Senin (10/1/2011), mengadakan acara ucap syukur karena mendapatkan penghargaan Best of The Best Restaurant pada Indonesia Tourism Award 2010. Indonesia Tourism Award 2010 diselenggarakan oleh Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata.
Penghargaan ini didapatkan melalui jajak pendapat atau polling responden pembaca majalah SWA dari seluruh Indonesia. Selain sebagai Best of The Best Restaurant, Bandar Djakarta juga sebelumnya mendapatkan penghargaan Restoran Seafood Terfavorit 2010.
Rasa Indonesia pada Bandar Djakarta dapat dilihat dari pemakaian bahan dan bumbu untuk setiap menu mereka. Walaupun Bandar Djakarta memiliki menu non-Indonesia, tetapi seleranya disesuaikan selera lidah orang Indonesia. Bahan dan bumbu pun menggunakan 100 persen produk lokal. Bahan laut didapat dari berbagai lautan Indonesia.
"Kepiting, misalnya, ada yang dari Tarakan, Kendari, sampai Muara Gembong. Yang terbaru dari Ujung Kulon, bentuknya lucu dan tidak mencapit," ujar Sunarja Lasmana, salah seorang pendiri Bandar Djakarta.
Ia menceritakan bahwa Bandar Djakarta sering kali mendapatkan ulasan di media asing sebagai salah satu destinasi wisata kuliner di Jakarta. Walaupun demikian, ia mengakui bahwa tingkat kunjungan wisatawan asing ke restoran tersebut baru berkisar 10-20 persen. Sebagian besar wisman berasal dari Eropa dan Arab.
Menurut Sunarja, pihaknya berencana untuk lebih memperbaiki kualitas Bandar Djakarta dan berharap Bandar Djakarta dapat membawa nama Indonesia ke seluruh dunia. Hal tersebut sejalan dengan pernyataan Direktur Jenderal Pengembangan Destinasi Pariwisata Kembudpar, Firmansyah Rahim.
"Bandar Djakarta memiliki rasa Indonesia yang sesuai dengan branding baru pariwisata Indonesia, yaitu 'Wonderful Indonesia'. Salah satunya kuliner, kuliner Indonesia yang luar biasa," katanya.
Karena itu pula, Bandar Djakarta mengangkat tema "Rasa Indonesia di Bandar Djakarta Turut Serta Sukseskan Wonderful Indonesia 2011".
Bandar Djakarta merupakan restoran seafood yang terletak persis di tepi laut Teluk Jakarta, di dalam kawasan Taman Impian Jaya Ancol, dan telah berumur sembilan tahun. Bandar Djakarta menyediakan berbagai macam hidangan laut. Keunikan Bandar Djakarta adalah memiliki pasar ikan sendiri. Pengunjung dapat memilih dan membeli ikan segar untuk dimasak sesuai menu yang tersedia.
Sumber: Kompas
Rasa Indonesia pada Bandar Djakarta dapat dilihat dari pemakaian bahan dan bumbu untuk setiap menu mereka. Walaupun Bandar Djakarta memiliki menu non-Indonesia, tetapi seleranya disesuaikan selera lidah orang Indonesia. Bahan dan bumbu pun menggunakan 100 persen produk lokal. Bahan laut didapat dari berbagai lautan Indonesia.
"Kepiting, misalnya, ada yang dari Tarakan, Kendari, sampai Muara Gembong. Yang terbaru dari Ujung Kulon, bentuknya lucu dan tidak mencapit," ujar Sunarja Lasmana, salah seorang pendiri Bandar Djakarta.
Ia menceritakan bahwa Bandar Djakarta sering kali mendapatkan ulasan di media asing sebagai salah satu destinasi wisata kuliner di Jakarta. Walaupun demikian, ia mengakui bahwa tingkat kunjungan wisatawan asing ke restoran tersebut baru berkisar 10-20 persen. Sebagian besar wisman berasal dari Eropa dan Arab.
Menurut Sunarja, pihaknya berencana untuk lebih memperbaiki kualitas Bandar Djakarta dan berharap Bandar Djakarta dapat membawa nama Indonesia ke seluruh dunia. Hal tersebut sejalan dengan pernyataan Direktur Jenderal Pengembangan Destinasi Pariwisata Kembudpar, Firmansyah Rahim.
"Bandar Djakarta memiliki rasa Indonesia yang sesuai dengan branding baru pariwisata Indonesia, yaitu 'Wonderful Indonesia'. Salah satunya kuliner, kuliner Indonesia yang luar biasa," katanya.
Karena itu pula, Bandar Djakarta mengangkat tema "Rasa Indonesia di Bandar Djakarta Turut Serta Sukseskan Wonderful Indonesia 2011".
Bandar Djakarta merupakan restoran seafood yang terletak persis di tepi laut Teluk Jakarta, di dalam kawasan Taman Impian Jaya Ancol, dan telah berumur sembilan tahun. Bandar Djakarta menyediakan berbagai macam hidangan laut. Keunikan Bandar Djakarta adalah memiliki pasar ikan sendiri. Pengunjung dapat memilih dan membeli ikan segar untuk dimasak sesuai menu yang tersedia.
Sumber: Kompas
0 comments:
Post a Comment
Biasakan untuk menuliskan komentar setelah Anda membaca artikel.