der@zino Blog: Proses Terjadinya Gunung

Pages

Monday, November 8, 2010

Proses Terjadinya Gunung

Gunung adalah suatu daerah daratan yang mempunyai perbedaan tinggi yang menyolok dengan daerah sekitarnya. Sebuah gunung biasanya lebih tinggi dan curam dari sebuah bukit, tetapi ada kesamaaan, dan penggunaan sering tergantung dari adat lokal. Misalnya, Ensiklopedia Britannica mendefinisikan gunung apabila memiliki puncak lebih 2000 kaki atau 610 m.


Hal1

Proses Terjadinya Gunung
Gunung terjadi karena adanya proses gaya tektonik yang bekerja dalam bumi yang disebut dengan orogenesis dan epeirogenesis. Dalam proses orogenesis ini sedimen yang terkumpul menjadi berubah bentuk karena mendapat gaya tekan dari tumbukan lempeng tektonik. Ada tiga tipe tumbukan lempeng tektonik, antara lempeng busur kepulauan dan benua, lautan dan benua, dan antara benua dengan benua. Tumbukan lempeng lautan dan benua menimbulkan deposit sedimen laut terhadap tepi lempeng benua. Tumbukan antara lempeng busur kepulauan dengan benua berakibat lempeng lautan menyusup ke lapisan asthenosfir dan batuan vulkanik dan sedimen menumpuk pada sisi benua sehingga terjadilah pegunungan Sierra Nevada di California pada zaman Mesozoic. Sedangkan tumbukan lempeng benua dengan benua merupakan proses pembentukan sistem pegunungan Himalaya dan Ural
Sedangkan dalam proses epeirogenesis merupakan gerakan yang membentuk benua yang bekerja sepanjang jari-jari bumi. Proses ini juga disebut gerakan radial karena gerakan mengarah atau menjauhi titik pusat bumi dan terjadi pada daerah yang sangat luas sehingga prosesnya lebih lambat dibandingkan dengan proses orogenesis. Pembentukan dataran rendah (graben) dan dataran tinggi (horts) adalah salah satu contoh proses epeirogenesis.
Proses pembentukan gunung berlangsung menurut skala tahun geologi yaitu berkisar antara 45 – 450 juta tahun yang lalu. Misalnya pegunungan Himalaya terbentuk mulai dari 45 juta tahun yang lalu, sedangkan pegunungan Appalache terbentuk mulai dari 450 jutan tahun yang lalu.

Model terjadinya gunung mengalami tiga tingkatan proses, yaitu:
  1. Akumulasi sedimen: lapisan lapisan sedimen dan batuan vulkanik menumpuk sampai kedalaman beberapa kilometer.
  2. Perubahan bentuk batuan dan pengangkatan kerak bumi:sedimen yang terbentuk tadi mengalami deformasi karena adanya gaya kompresi akibat tumbukan antar lempeng-lempeng tektonik.
  3. Pengangkatan kerak bumi akibat gerakan blok sesar: tumbukan antar lempeng akan mengangkat sebagian kerak bumi sebagai lipatan lebih tinggi dari sekitarnya sehingga terbentuk gunung. Sedangkan jika terjadi gaya tegangan atau tarikan antar lempeng maka akan terbentuk graben (lembah)
Skema Proses Terjadinya Pegunungan Himalaya
Hal5
Sebelum terbentuk pegunungan Himalaya , terjadi gerakan lempeng India ke arah lempeng Eurasia. Lempeng India merupakan komposisi batuan yang sangat tua 2-2,5 milyar tahun. Titik referensi yang berwarna kotak kuning masih berada dibawah . Setelah mengalami proses tumbukan yang lama antara dua lempeng tersebut maka sebagian dari tepi lempeng India terangkat dimana terlihat kotak kuning berubah posisi ke tempat yang lebih tinggi.Sehingga terbentuklah pegunungan Himalaya saat ini.
 Skema Pembentukan Dataran Rendah (Graben)
Hal7
(Sumber: http://csmres.jmu.edu/geollab/vageol/vahist/mtnmodel.html)
Kulit bumi yang sebelumnya dalam kondisi seimbang, mendapat gaya tektonik yang saling berlawanan arah (gaya regangan) akibat desakan panas ke atas, sehingga menimbulkan retakan (cracking). Proses tektonik ini berlangsung terus menerus dalam jangka waktu geologi yang cukup lama. Blok yang retak menjadi turun akibat gaya tarik gaya berat sehingga terbentuk


Rangkaian Gunung-Gunung di Muka Bumi
Sistem rangkaian jalur pegunungan di bumi meliputi Pegunungan Cordillera, Amerika Utara, Pegunungan Andes, Alpin, Ural, Appalache, Himalaya, Caledonia dan Tasmania. Gambar di bawah ini menunjukkan Peta Rangkaian Gunung-Gunung di Bumi.
Hal9
Sumber: United States Geological Survey)
Ahli Geologi mengklasifikasikan gunung menurut ketinggiannya yaitu gunung tinggi, menengah dan rendah. Warna merah pada peta menunjukkan gunung-gunung tinggi seperti pegunungan Himalaya, Andes , warna jingga menunjukkan gunung dengan tinggi menengah seperti pegunungan Ahaggar di Algeria sedangkan warna kuning menunjukkan gunung dengan ketinggian rendah seperti pegunungan Meratus di Kalimantan , Indonesia.


Related Post

0 comments:

Post a Comment

Biasakan untuk menuliskan komentar setelah Anda membaca artikel.

FOLLOWERS

BLOG ARCHIEVES